Imron G. Romanza

Tembaklah bulan, sekalipun meleset paling tidak kamu mendapatkan bintang

Senin, 17 Februari 2014

Kimia Industri : Pemisahan Campuran Distilasi


Pengertian Distilasi

Distilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu dan tekanan tertentu. Distilasi merupakan proses fisika dan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses berlangsung.

Dasar Pemisahan dengan Distilasi

Dasar utama pemisahan dengan cara distilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Proses distilasi biasanya melibatkan suatu penguapan campuran dan diikuti dengan proses pendinginan dan pengembunan. Sebagai contoh ada sebuah campuran yang di dalamnya terdapat dua zat, yaitu zat A  dan zat B. Zat A mempunyai titik didih sekitar 120º C, sedangkan zat B mempunyai titik didih sebesar 80º C. Zat A dapat dipisahkan dengan zat B dengan cara mendestilasi campuran tersebut pada suhu sekitar 80º C. Pada suhu tersebut, zat B akan menguap sedangkan zat A tetap tinggal.

Proses Distilasi

Secara sederhana, proses distilasi dapat dijelaskan melalui gambar berikut:

destilasi, bagan destilasi, gambar destilasi
Rangkaian destilasi sederhana
Suatu campuran yang berupa cairan (15) dimasukkan ke dalam labu (2) yang dipanaskan melalui penangas (14) dengan heater (13). Suhu pemanasan dapat diatur dengan mengamati termometer (4). Pada saat dipanaskan, sedikit demi sedikit campuran akan menguap. Uap kemudian naik melalui pipa (3) den mengalir menuju pendingin / kondenser (5). Pendinginan uap adalah dengan cara mengalirkan air melalui dinding pendingin. Setelah melalui pendingin, uap akan mengembun membentuk cairan kembali dan melaju ke adaptor (10) dan menetes ke labu destilat (8).

Penerapan Distilasi

Aplikasi distilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala industri. Perbedaan untama distilasi skala laboratorium dan industri adalah sistem ketersinambungan. Pada skala laboratorium, distilasi dilakukan sekali jalan. Dalam artian pada destilasi skala laboratorium, komposisi campuran dipisahkan menjadi komponen fraksi yang diurutkan berdasarkan volatilitas, dimana zat yang paling volatil akan dipisahkan terlebih dahulu. Dengan demikian, zat yang paling tidak volatil akan tersisa pada bagian bawah. Proses ini dapat diulangi ketika campuran ditambahkan dan memulai proses distilasi dari awal.

Pada distilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan distilat tetap dalam komposisi konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan dari sistem secara hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan lagi tanpa menghentikan proses distilasi.

Penggunaan Distilasi

Distilasi mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Distilasi adalah kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didih. Alkohol yang terbentuk dari proses fermentasi juga dimurnikan dengan cara destilasi.

Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui destilasi. Banyak sekali minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan dengan cara distilasi.

Selain itu, distilasi juga dapat memisahkan garam dari air laut.

Sumber: http://www.ilmukimia.org/2013/05/destilasi.html

Kimia : Asam Semut


Asam Semut

Pernahkah Anda secara tidak sengaja memakan semut? Bagaimana rasanya? Bagi Anda yang pernah, pasti akan mengatakan berasa asam! Ya, memang benar, rasanya keasam-asaman. Tahukah Anda mengapa bisa demikian? Jawabannya akan segera Anda ketahui. Rasa asam tersebut disebabkan karena adanya suatu senyawa kimia yang terkandung didalam semut, yaitu senyawa asam formiat.

semut
Hewan semut dapat menghasilkan asam semut (asam formiat)

Pengertian Asam Semut

Asam semut adalah senyawa asam karboksilat yang paling sederhana dengan nama lain asam format (atau sering disebut asam formiat). Rumus molekul asam formiat adalah HCOOH dan rumus strukturnya:
asam semut

Asam formiat ini secara alami terkandung didalam sengat lebah dan semut sehingga sering disebut asam semut. Nama asam formiat sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu formica yang berarti semut. Pada awalnya, senyawa asam formiat ini diisolasi melalui distilasi semut, dan saat ini dapat dapat disintesis dengan cara yang lebih mudah di laboratorium. Asam formiat juga merupakan senyawa intermediat (senyawa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia.

Sifat-sifat Asam Semut

Sifat fisika asam semut

Sifat fisika dari asam formiat adalah berupa cairan tak berwarna, berbau tajam dan larut sempurna dalam air. Kelarutan yang sangat besar ini disebabkan karena asam formiat mengandung gugus hidroksil, –OH, yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Selain itu, tidak adanya rantai alkil pada asam formiat menyebabkan senyawa ini paling mudah larut dalam air dibandingkan dengan asam karboksilat yang lainnya, karena pada dasarnya rantai alkil bersifat hidrofobik (tidak suka air).

Sifat kimia asam semut

Sedangkan sifat kimia dari asam formiat adalah merupakan asam paling kuat dari asam-asam karboksilat lainnya, dengan pKa sebesar 3,75, serta mempunyai gugus asam dan aldehida. Asam formiat merupakan asam paling kuat dari asam-asam karboksilat lainnya karena asam formiat tidak mempunyai rantai alkil. Dengan semakin panjang rantai alkil pada senyawa asam karboksilat maka, keasamannya akan semakin menurun.

Reaksi Asam Semut

Selain itu, asam formiat mudah mengalami reaksi oksidasi dengan oksidator kuat seperti KMnO4 menghasilkan gas CO2 dan endapan cokelat MnO2. Persamaan reaksinya adalah:

3HCOOH + 2MnO4- → 3CO2 + 2MnO2 ↓ + 2OH- + 2H2O

Sintesis Asam Semut di Laboratorium

Secara laboratorium, asam formiat dapat disintesis melalui reaksi antara asam oksalat (H2C2O4, yang merupakan suatu asam α-karbonil) dan gliserol. Asam oksalat dan gliserol dilakukan destilasi dengan penanasan api kecil sampai kristal asam oksalat larut. Dengan memanaskan secara terus menerus maka akan diperoleh asam formiat dalam bentuk cair yang menetes sebagai destilat yang tidak berwarna. Reaksi antara asam oksalat dan gliserol dapat diamati melalui pelepasan gas CO2 yang keluar. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi dekarboksilasi. Dekarboksilasi berarti kehilangan atau melepas CO2. Reaksi dekarboksilasi tersebut berlangsung melalui suatu keadaan transisi siklik. Persamaan reaksinya adalah:
dekarboksilasi asam semut
Destilat asam formiat yang diperoleh bersifat mudah menguap sehingga tidak boleh dibiarkan di udara terbuka. Jadi, asam formiat inilah yang menyebabkan semut berasa masam. Demikian sedikit uraian tentang si asam semut, semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita.

Senin, 10 Februari 2014

Kimia : Indikator Asam Basa Pada Proses Titrasi


Kali ini saya akan memposting suatu indikator asam basa.
Saya memposting ini atas dasar inspirasi dari guru Elektrolisis yaitu Bapak Tri Handoko.
Saat pelajaran bapak Tri bertanya tentang Indikator Asam Basa, yaitu Indikator PP. Apakah penambahan Indikator PP yang berwarna merah termasuk Asam atau Basa, mari kita lihat tabel berikut ini...
Semoga Bermanfaat...

Indikator
Rentang pH
Kuantitas penggunaan per 10 ml
Asam
Basa
Timol biru
1,2-2,8
1-2 tetes 0,1% larutan
merah
kuning
Pentametoksi merah
1,2-2,3
1 tetes 0,1% dlm larutan 0% alkohol
merah-ungu
tak berwarna
Tropeolin OO
1,3-3,2
1 tetes 1% larutan
merah
kuning
2,4-Dinitrofenol
2,4-4,0
1-2 tetes 0,1% larutan dlm 50% alkohol
tak berwarna
kuning
Metil kuning
2,9-4,0
1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol
merah
kuning
Metil oranye
3,1-4,4
1 tetes 0,1% larutan
merah
oranye
Bromfenol biru
3,0-4,6
1 tetes 0,1% larutan
kuning
biru-ungu
Tetrabromfenol biru
3,0-4,6
1 tetes 0,1% larutan
kuning
biru
Alizarin natrium sulfonat
3,7-5,2
1 tetes 0,1% larutan
kuning
ungu
α-Naftil merah
3,7-5,0
1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol
merah
kuning
p-Etoksikrisoidin
3,5-5,5
1 tetes 0,1% larutan
merah
kuning
Bromkresol hijau
4,0-5,6
1 tetes 0,1% larutan
kuning
biru
Metil merah
4,4-6,2
1 tetes 0,1% larutan
merah
kuning
Bromkresol ungu
5,2-6,8
1 tetes 0,1% larutan
kuning
ungu
Klorfenol merah
5,4-6,8
1 tetes 0,1% larutan
kuning
merah
Bromfenol biru
6,2-7,6
1 tetes 0,1% larutan
kuning
biru
p-Nitrofenol
5,0-7,0
1-5 tetes 0,1% larutan
tak berwarna
kuning
Azolitmin
5,0-8,0
5 tetes 0,5% larutan
merah
biru
Fenol merah
6,4-8,0
1 tetes 0,1% larutan
kuning
merah
Neutral merah
6,8-8,0
1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol
merah
kuning
Rosolik acid
6,8-8,0
1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol
kuning
merah
Kresol merah
7,2-8,8
1 tetes 0,1% larutan
kuning
merah
α-Naftolftalein
7,3-8,7
1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol
merah mawar
hijau
Tropeolin OOO
7,6-8,9
1 tetes 0,1% larutan
kuning
merah mawar
Timol biru
8,0-9,6
1-5 tetes 0,1% larutan
kuning
biru
Fenolftalein (pp)
8,0-10,0
1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol
tak berwarna
merah
α-Naftolbenzein
9,0-11,0
1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol
kuning
biru
Timolftalein
9,4-10,6
1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol
tak berwarna
biru
Nile biru
10,1-11,1
1 tetes 0,1% larutan
biru
merah
Alizarin kuning
10,0-12,0
1 tetes 0,1% larutan
kuning
lilac
Salisil kuning
10,0-12,0
1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol
kuning
oranye-coklat
Diazo ungu
10,1-12,0
1 tetes 0,1% larutan
kuning
ungu
Tropeolin O
11,0-13,0
1 tetes 0,1% larutan
kuning
oranye-coklat
Nitramin
11,0-13,0
1-2 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol
tak berwarna
oranye-coklat
Poirrier's biru
11,0-13,0
1 tetes 0,1% larutan
biru
ungu-pink
Asam trinitrobenzoat
12,0-13,4
1 tetes 0,1% larutan
tak berwarna
oranye-merah

Sedangkan untuk Indikator alami adalah sebagai berikut.

Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Cara membuat indikator asam basa alami adalah:
  1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar.
  2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair.
  3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik.
  4. Menguji dengan meneteskan larutan asam  dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak dapat berubah warna.

Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami. 


Warna Bunga
Nama Bunga
Warna Air Bunga
Warna Air Bunga Keadaan Asam
Warna Air Bunga Keadaan Basa
Merah
Kembang sepatu
Ungu muda
Merah
Hijau tua
Kuning
Terompet
Kuning keemasan
Emas muda
Emas tua
Ungu
Anggrek
Ungu tua
Pink tua
Hijau kemerahan
Merah
Asoka
Coklat muda
Oranye muda
Coklat
Kuning
Kunyit
Oranye
Oranye cerah
Coklat kehitaman
Ungu
Bougenville
Pink tua
Pink muda
Coklat teh
Pink
Euphorbia
Pink keputih-putihan
Pink muda
Hijau lumut
Merah
Kamboja
Coklat tua
Coklat oranye
Coklat kehitaman